Senin, 15 Agustus 2011

DATA FLOW DIAGRAM

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi
.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

BENTUK DATA FLOW DIAGRAM
Terdapat dua bentuk DFD, yaitu Diagram Alur Data Fisik, dan Diagram Alur data Logika. Diagram alur data fisik lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem diterapkan, sedangkan diagram alur data logika lebih menekankan proses-proses apa yang terdapat di sistem.

1. Diagram Alur Data Fisik (DADF)
DADF lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem yang lama). Penekanan dari DADF adalah bagaimana prosesproses dari sistem diterapkan (dengan cara apa, oleh siapa dan dimana), termasuk proses-proses manual.

2. Diagram Alur Data Logika (DADL)
DADL lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan (sistem yang baru). Untuk sistem komputerisasi, penggambaran DADL hanya menunjukkan kebutuhan proses dari system yang diusulkan secara logika, biasanya proses-proses yang digambarkan hanya merupakan proses-proses secara komputer saja.

Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :
1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika





Fungsi DAD :
1. DAD membantu para analis sitem meringkas informas tentang sistem, mengetahui hubungan antar sub-sub sistem, membantu perkembangan aplikasi secara efektif.
2. DAD berfungsi sebagai alat komunikasi yang baik antara pemakai dan analis sistem.
3. DAD dapat menggambarkan sejumlah batasan otomasi untuk pengembangan alternative sistem fisi

Ada beberapa konsep alur data yang perlu diperhatikan, yaitu : (Jogiyanto,1999)
§ konsep paket dari data (packed of data)
Bila dua atau lebih data mengalir dari suatu sumber yang sama ketujuan yang sama, maka harus digambarkan sebagai suatu alur data tunggal.
§ Konsep alur data menyebar (diverging data flow)
Alur data menyebar menunjukkan sejumlah tembusan dari alur data yang sama dari sumber yang sama ketujuan yang berbeda.
§ Konsep alur data mengumpul (converging data flow)
Alur data yang mengumpul menunjukkan beberapa alur data yang berbeda dari sumber data yang berbeda bergabung bersama-sama menuju tujuan yang sama.
Panah yang bergerak dari penyimpanan berarti : penggunaan data paket tunggal, paket kelompok dan lain-lain. Sedangkan panah yang bergerak ke penyimpanan mendeskripsikan penulisan, perubahan atau penghapusan satu atau lebih paket yang dimasukkan ke penyimpanan sebagai bagian dari paket lama, atau merupakan paket baru, atau satu atau lebih paket dihapus, atau dipindahkan dari penyimpanan, atau merupakan satu atau lebih paket dimodifikasi atau berubah.
Siklus Hidup Sistem
Definisi
Proses evolusi yang terjadi dalam pengimplementasian sistem atau subsistem Informasi berdasarkan komputer.
Komite SIM
Komite yang bertujuan untuk memberikan pedoman pelaksanaan, pengarahan, dan pengontrolan pada penggunan sumber komputerisasi perusahaan.
Fungsi Komite SIM
ü Menetapkan kebijakan guna memastikan dukungan computer terhadap tujuan perusahaan
ü Memberikan wewenang dalam memberi persetujuan untuk permintaan dana komputerisasi.
ü Mengatasi konflik yang berhubungan dengan prioritas penggunaan computer
Team Proyek
Team yang mengembangkan sistem tertentu untuk memenuhi kebutuhan perorangan atau kelompok dalam organisasi.
Fase-fase Siklus Hidup Sistem :
  1. perencanaan
  2. Analisis dan Perancangan
  3. Implementasi
  4. Pengoperasian dan Pengawasan
Fase Perencanaan
Fungsi dari Perencanaan CBIS
- Mendefinisikan lingkup dari proyek
- Mengenali bidang masalah yang potensial
- Mengatur urutan tugas
- Memberikan dasar pengontrolan
Langkah-langkah :
  1. Mengenali masalah
= Mengenali karakteristik proyek CBIS :
  1. Proyek mempunyai cakupan luas untuk seluruh organisasi.
  2. Proyek menghasilkan sistem yang berpengaruh terhadap penampilan jangka panjang perusahaan.
= Inventarisasi masalah dan kebutuhan dari tiap bagian
  1. Mendefinisikan Masalah
    • Manajer harus mengetahui & memahami masalah yang muncul
    • Manajer & spesialis Informasi bekerja sama untuk mendefinisikan masalah.
  2. Menyusun tujuan sistem
o Tujuan sistem diuraikan berdasarkan tujuan dari perusahaan
  1. Mengidentifikasi Kendala sistem
o Kendala-kendala harus diidentifikasikan sebelum CBIS dimulai.
  1. Melakukan studi kelayakan
o Meninjau factor factor yang mempengaruhi sistem agar manajer dapat memecahkan masalah yang telah didefinisikan untuk mencapai tujuan
o Dimensi studi kelayakan : Teknis, ekonomi, resmi, operasional, & terjadwal
  1. Membuat proposal proyek
Analisis sistem merekap penemuan yang didapat dalam proposal proyek studi.
Co/: proposal.
    1. Pengenalan : Alasan untuk proposal
    2. pendefinisian masalah
    3. Tujuan sistem dan kendala
    4. Alternatif-alternaif yang mungkin
    5. Kegiatan-kegiatan yang direkomendasikan : Tugas, sumber kebutuhan, Penjadualan & rekap biaya.
    6. Hasil yang sudah diantisipasi Organisasi, operasional,financial
    7. Implementasi umum
    8. Tujuan studi proyek (tugas,biaya)
    9. Kesimpulan.
  1. Menyetujui/tidak menyetujui proyek
o Komite SIM memutuskan proyek disetujui/ tidak disetujui
o Hal pokok :
1. Apakah sistem sudah diidentifikasikan
2. Apakah proyek studi yang diajukan merupakan cara terbaik untuk menentukan perancangan CBIS.
  1. Menetapkan mekanisme pengontrolan
o Komite SIM menetapkan mekanisme pengontrolan:
1. Apa yg perlu dilakukan
2. Siapa yang akan melakukan
3. Kapan pekerjaan akan dilakukan
o Komite SIM memonitor kemajuan proyek
Fase Analisis dan Perancangan
  1. Mengumumkan proyek
Pihak perusahaan perlu menjelaskan sistem computer yang akan diterapkan dapat melalui pertemuan atau presentasi.
  1. Menyusun Team Proyek
Team proyek dapat disusun berdasarkan kebutuhan pengembangan sistem
  1. Mendefinisikan kebutuhan Informasi
Analis harus mengumpulkan Informasi mengenai kebutuhan Informasi dari pemakai.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan :
o Interview perorangan
o Observasi
o Pencarian record
o Survey
o Peranan Pendukung.
  1. mendefinisikan criteria penampilan sistem
o Kriteria penampilan sistem dapat ditentukan berdasarkan kebutuhan Informasi.
  1. Merancang subsistem secara lengkap
o Dalam merancang subsistem secara lengkap analis sistem memerlukan alat seperti : DFD, kamus data, dll
o Pendekatan yang banyak dipilih Top Down yaitu pertama kali menentukan proses secara umum lalu melengkapi dengan proses secara khusus.
  1. Mengidentifikasi konfigurasi peralatan alternatif
o Analis sistem menentukan konfigurasi peralatan komputerisasi yg memungkinkan program dapat menjalankan pemrosesan secara efisien
  1. Mengevaluasi konfigurasi alternative
o Analis sistem bersama dengan manajer mengevaluasi konfigurasi alternative.
  1. Menentukan konfigurasi yang terbaik
o Analis sitem bersama dengan manajer mementukan konfigurasi yang terbaik bagi sistem secara keseluruhan.
  1. Membuat proposal pengimplementasian proyek
o Analis sistem membuat proposal pengimplementasian proyek yang memberikan kerangka bagi pekerjaan yang dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biaya.
o Format proposal sama dengan proposal proyek studi
  1. Menyetujui/tidak menyetujui pengimplementasian proyek
o CIO secara continue memberikan Informasi kemajuan pada komite
o Komite SIM ynag memutuskan persetujuan pengimplementasian proyek.
  1. Melengkapi dokumentasi sistem
Fase Implementasi
Langkah-langkah :
  1. Merencanakan implementasi
  2. Mengumumkan pengimplementasi proyek
  3. Mengorganisir staf pelayanan Informasi
  4. Menentukan computer
  5. Membuat perpustakaan software
  6. Membuat database
  7. Mendidik peserta dan pemakai
  8. Membuat fasilitas fisik
  9. Mengganti dengan sistem baru
Fase Pengoperasian
- Tinjauan post implementasi dilakukan, seperti evaluasi sejauh mana sistem tersebut memenuhi criteria penampilan.
- Tinjauan ini diulangi secara continue secara tahunan, sepanjang kehidupan operasi sistem tersebut.
- Bila memerlukan perbaikan atau pergantian, maka siklus hidup diulangi lagi dengan melakukan peningkatan-peningkatan yang menghasilkan sistem baru.
CASE (Computer Aded Software Engineering)
- Software Engineering adalah proses pembuatan dokumentasi an software secara evolusioner.
- Tujuan dari CASE yaitu membantu meringankan analis sitem dalam menganalisis, merancang dan mengimplementasikan sistem.
- Keuntungan CASE yaitu menghemat waktu analis sistem dalam mengembangkan sistem.
Prototyping
Penggambaran ide kepada pengembang dan calon pemakai mengenai bagaimana sistem dalam bentuk lengkap akan berfungsi.
Langkah-langkah Prototyping :
  1. Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai
  2. Mengembangkan prototip
  3. Mengevaluasi prototip
  4. Menentukan apakah prototip tsb dapat diterima
  5. Merevisi prototip
  6. Menggunakan prototip atau menggantinya dengan sitem operasional..
untuk lebih lengkapnya silahkan download :materi 1
materi 2
contoh flowmap...




0 komentar:

Posting Komentar

a. Diberdayakan oleh Blogger.